Jakarta – Jakarta, CNN Indonesia – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Eomahurmuziy mengaku tidak mengarahkan pihak lain soal calon Wakil Presiden bagi Joko Widodo untuk Pemilu 2019 kepada figur dirinya.
“Saya tidak mau berspekulasi [mengarah ke saya atau tidak], karena PPP memang sedang tidak mendorong nama,” katanya, di Semarang, Sabtu (14/4/2018).
Diketahui, munas alim ulama PPP di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/4/2018), menghasilkan kesimpulan tentang sosok yang layak sebagai cawapres bagi Jokowi.
Diantaranya, muda, milenial, berjiwa santri, berilmu, dan berjiwa ulama. Selain itu, Romy, panggilan akrab Romahurmuziy, menambahkan konsep yang berbeda dengan partai-partai Islam.
“Yang pasti kami ingin calon yang mendampingi Pak Jokowi besok adalah calon yang sejalan dan senafas dengan warna PPP dan partai Islam,” ujar dia
Menurut Romy, rekomendasi munas itu hanya rujukan agar Jokowi dapat memilih cawapres yang ideal berdasarkan hasil pembahasan alim ulama PPP.
Terlebih, pihaknya juga masih harus mewaspadai keinginan pihak bersama pendukung Jokowi lainnya.
“Itu kan baru identifikasi yang diajukan alim ulama, masih bisa bicara dengan pihak lain,” tutur Romy.
Jokowi sebelumnya juga mengaku kerap berdiskusi soal cawapres dengan Romy. Ia juga mengaku sering melihat foto Romy di berbagai kota.
“Setiap saya ke daerah, foto Pak Rommy di mana-mana. Mau yang berpeci hitam, berpeci putih, tetap saja ganteng. Ya dari sananya memang sudah ganteng,” seloroh Jokowi. (cn)
.